Kamis, 20 Desember 2012

Best Western Shen Zhen Felicity Review


Saya sangat puas sekali tinggal di Hotel ini. Kamar yang nyaman, Lobby yang besar dan megah, Breakfast yang lengkap (mulai chinese food, japanese food, hingga westren semua ada, sayangnya tidak ada masakan indo hahaha), WiFi di Lobby juga sangat cepat dan lancar, alhasil kalau malam sebelum tidur nongkong dulu di lobby untuk WiFi. 
 

Yang kurang dari hotel ini adalah hampir semua karyawan (mungkin kecuali managernya ya) tidak bisa bahasa inggris! Wah, jadinya repot juga kalau mau berkomunikasi harus dengan bahasa tarzan. Jalan kaki sekitar 10 menit dari hotel saya sudah bisa menemukan mini market, tapi harus sangat berhati-hati jika berjalan kaki di sekitar hotel khususnya saat malam hari, karena saat saya dan teman-teman saya sepulang dari mini market (sekitar jam 12 malam) suasana benar-benar sangat menyerakan (bkn masalah hantu tapi masalah kriminalitas, apalagi di China memang agak menyeramkan untuk soal ini) saat menuju mini market suasana masih setengah menyeramkan, saat itu cukup banyak anak muda sekitar 8 orang semuanya laki-laki dan sedang asik bermain skeatboard, saat di dlm mini market, ternyata ada salah seorang dari  mereka mengikuti teman saya >.<  saat itu sudah mulai terasa tidak beres nih, akhirnya kami semua cepet2 kabur dari sana ( setelah membayar tentunya! ). Saat perjalanan pulang menuju hotel pun mereka masih membuntui dan menghalang-halangi kami berjalan dengan loncat-loncat pakai skateboard di depan kami, untungnya kami semua sukses menghidar dan cepet2 jalan untuk segera masuk ke dalam kawasan hotel. Fiuhh..


Oke, kembali ke review hotel. Kamar di hotel ini luas, dan sangat nyaman, yang tak kalah nyaman nya adalah kamar mandi nya! Bisa betah berjam-jam di dalam kamar mandi hahaha.. dan ada juga drinking water dari keran di dlm kamar mandi (keran nya khusus). Handuk juga di sediakan bermacam-macam, muali handuk wajah, handuk kecil, handuk besar, dan juga handuk lantai). dan yang membuat nyaman adalah adanya shower box dan bathtube yang terpisah. Intinya Kamar Mandinya bisa di katakan  Perfecto hahaha..
Overall semua nya memuaskan, dan saya mau kembali lagi stay di hotel ini jika saya ke ShenZhen lagi suatu hari nanti.





SHICHIDON


Japanese Food kini sangat mudah di temui di mana-mana, dan Kali ini saya mencoba Japanese Food di Sichidon Landmark.



 Lokasinya yang strategis dan interior yang menarik membuat saya ingin masuk ke resto ini. Dengan konsep pemesanan seperti di outlet McD (pesan dan bayar langsung di kasir) Sichidon dapat melayani pembeli dengan cepat, mungkin hanya butuh waktu sekitar 15 menit saja makanan sudah tersaji di meja. Interiornya membuat saya serasa makan di Osaka! Karena adanya banyak lampion-lampion dengan huruf kanji.



Ternyata harga makanan di Sichidon sangat bersahabat, ada juga paket yang berisi curry rice+Ocha hanya Rp.25.000 saja! ( makan di resto di dalam mall dengan rasa yang enak dan tempat yang sangat nyaman pula). Sayang nya hanya berlaku hingga jam 5 sore saja. Untuk harga menu lain nya sekitar Rp.25.000-Rp.40.000 bisa juga up grade Size hanya dengan menambah Rp.10.000 (porsi makan yang lebih besar dan dapat miso soup seharga Rp.5000). Untuk rasa menurut saya enak dan lebih enak jika di bandingkan dengan bentoya  :-)

Saya mencoka Sukiyaki don, Udon, dan Curry rice.  Rasa daging Sukiyaki nya sangat cocok di lidah saya, untuk Curry rice nya saya lebih cocok dengan Chicken Katsu Curry Rice nya karena rasa krispy dan bumbu curry nya sangat pas. Saya juga sempat mencoba up size dengan menambah Rp.10.000 alhasil Chicken Curry Rice pesanan saya pun daging ayam nya sangat melimpah dan juga dapat miso soup.  ini dia foto- foto nya:

Sukiyaki Don

Chicken Katsu Curry Rice

Udon

Chicken Curry Rice

Selasa, 30 Oktober 2012

Perjalanan Ke ShenZhen via HongKong


Setelah tiba di Hongkong saya langsung melanjutkan perjalanan menuju stasiun kereta untuk melanjutkan perjalanan ke ShenZhen. Perjalanan sekitar 2 jam menggunakan bus, ternyata jalanan di HongKong juga macet juga lho di malam hari, tapi bedanya di sini saya tidak bosan karena sambil menikmati keindahan lampu-lampu HongKong. 

suasana jalanan HongKong di malam hari

Melewati Tsim Shat Sui


 Setibanya di Stasiun MRT, wah sempat  binggung juga, dari depan penampakan stasiun kereta ini bagus sekaliii, hampir seperti bandara (tapi masih lebih bagus bandara lah)  tetapi ukurannya lebih kecil. Masuk ke dalam masih bagus, tapi semakin dalam semakin kotor (semakin mendekati China semakiin kotor! :P ). Setelah membeli tiket melalui mesin yang tersedia (untuk menuju ShenZhen belilah tiket menuju ke LoWu) saya pun langsung cepat-cepat mencari kereta, ternyata keretanya belum datang, jadi saya harus menunggu sekitar 10menit. Karena saat itu sudah malam dan stasiun keretanya sepi, sayapun harus ekstra berhati-hati dengan tas,dompet dan terpenting adalah passport! Semakin deket dengan negara China harus semakin was-was dengan barang bawaan karena tingkat kriminalitas di China bisa dikatakan tinggi.

Suasana di stasiun MRT
stasiun MRT

Akhirnya kereta yang di tunggupun datang,  MRT kali ini tentunya beda dengan MRT di Singapore yang sangat nyaman, dan tentunya kendala bahasa yang cukup menggangu karena tidak bisa berbahasa Mandarin. Oh iya, ternyata bayak juga orang HongKong yang datang ke ShenZhen  hanya untuk belanja kebutuhan sehari-hari (seperti sayur mayur) karena memang harga di China jauh lebih murah dibanding dengan di HongKong. Akhirnya setelah sekitar 15 menit tiba juga di ShenZhen, dan tiba saatnya melewati imigrasi. Menurut saya setiap bertemu dengan imigrasi itu menakutkan, apalagi saat di imigrasi perbatasan Hongkong dan ShenZhen ini saya mendapat pertujukan seorang lelaki muda sekitar umur 25thn berteriak-terak kepada petugas dan ternyata dia melaporkan temen perempuan nya yang habis memukuli si cowok ini! Si cowok sambil menunjukan pipinya dan sekitar mata yang biru-biru lebam karena habis di pukuli si cewek, padahal si cewek badannya kecil! Waduh, serem juga. Apa lagi si cewek tidak terima saat dilaporkan, akhirnya si cewek melawan dengan berteriak-teriak. Akhirnya tiba juga giliran saya melewati imigrasi setelah mendapatkan setempel saya pun melanjutkan perjalanan menuju ShenZhen, baru saja berjalan sekitar 5 langkah, E.. sudah di sambut dengan petugas yang membawa anjing besar-besar dan bewarna hitam.. serem pokoknya, meskipun saya tidak bawa narkoba dan sejenisnya tapi tetap saja saya takut kalau tiba-tiba si anjing meloncat ke arah saya. 

Finnaly sekitar pukul 22.30 saya  akhirnya resmi masuk ke kota ShenZhen. Benar-benar perjalanan yang sangat panjaaang, bagaimana tidak lha 1 hari berada di 3 negara (Singapore, HongKong,China) itu berarti saya harus melewati imigrasi singapore1x, HongKong2x, dan China 1x.  Untungnya semua berjalan dengan sesuai rencana (kecuali jam tiba di ShenZhen yang jauh meleset, sebelumnya diperkirakan tiba pada pukul 9, tapi karena kesulitan saat berada di stasiun, kesulitan saat membeli tiket, kesulitan menemukan kereta, dan imigrasi yang membutuhkan waktu cukup lama akhirnya jam kedatangan pun jadi molor sekitar 1,5 jam). Tiba di Shen Zhen pun masih kebinggungan mencari local guide yang tidak muncul-muncul, sekitar 15 menit kemudian akhirnya si LocalGuide muncul, dan saya pun di ajak menuju bus, masalahnya jalan menuju parkiran bus cukup jauh dan jalannya terjal (melewati anak tangga yang buanyakkk sekali) dan setiap orang harus menggangkat barang bawaan sendiri-sendiri, apalagi saat itu badan sudah tidak fit dan belum makan lagi >.< pokoknya saat masuk dan duduk di dalam bis rasanya benar-benar luar biasaaaa, perjalanan langsung dilanjutkan menuju hotel Best Western, setibanya di Hotel dan masuk ke lobby hotel mata saya langsung terbelak rasanya ( wah nggak salah hotel nih?? ) soalnya hotelnya bagus sekali, bisa dikatakan seperti Sheraton atau Shangrilla! YEY malam ini bakal tidur nyenyak kayaknya.

Akhirnya setelah mengurus check in dan semuanya beres, saya mencari makan di sekitar hotel dengan berjalan kaki, dan ternyata suasana malam di ShenZhen benar-benar menakutkan bagi saya, setiap berjalan rasanya tidak tenang dan saya benar-benar merasa tingginya kriminalitas disini. Akhirnya diputuskan untuk makan local food di pinggir jalan, ya bisa di katakan semacam warung. Menunya utamanya adalah bubur, tetapi karena kelaparan berat akhirnya diputuskan memesan seafood dan sayur-sayur. Untuk tastenya entah benar-benar enak atau karena kelaparan jd terasa enak (saya terakhir makan sekitar jam 12 siang). Dan warung ini ternyata penuh dengan orang-orang mabuk hiiii seremmm...

pemandangan saat dinner local food di ShenZhen

orang mabuk di mana-mana


Kamis, 25 Oktober 2012

Ditangkap Petugas Di Bandara HongKong


Ini merupakan kelanjutan dari perjalanan saya di Singapore. Di postingan sebelumnya saya sempat mengatakan bahwa saya akan melanjutkan perjalanan ke ShenZhen via HongKong dari Singapore (ribet ya hahaha... padahal kalau mau direct flight dari Surabaya kayaknya juga ada kok :p ). Setelah saya naik Tiger Airways dari Singapore, sekitar pukul 18.00 saya tiba di Bandara HongKong. Setelah sampe saya langsung bergerak cepat (karena harus melanjutkan perjalanan ke ShenZhen)

HongKong International Airport


 Dan.... tiba2 saat saya berjalan menuju ke bagian imigrasi, tiba-tiba saya seorang petugas memanggil2, saya tidak tahu di manggil-manggil siapa, sayapun cuek saja dan jalan terus, E... ternyata petugas itu mengehentikan langkah saya dan berbicara bahasa Kantonis dengan cepatnya plus nada tinggi yang berarti dia lagi marah-marah  (dan saya sama sekali tidak mengerti ini si kokoh lagi ngomong apa! ) waktu itu rasanya bener-bener kaget, binggung, plus takut! Takut soalnya kalau tidak dibolehkan masuk ke HongKong bisa-bisa kacau semuanya (apalagi saya sudah booking semuanya dari hotel di Shenzhen, Macau, dan HK, beli tiket masuk disney, tiket pesawat pulang, wah bisa hangus semuanya! ). Setelah si kokoh petugas ini sadar kalau saya tidak bahasa kantonis, Dia "mengamankan" saya, alias saya di giring ke pinggiran dan tiba-tiba saja dia memasukan sebuah alat ke lubang telinga saya! Waduh, apa-apa’an ini sekitar 5 detik kemudian dia Cuma bilang oh, Oke! Dan dia mempersilahkan saya jalan kembali, duh legaaa sekaliiiii... Ternyata, menurut teman saya, waktu saya lewat alat deketor suhu badan alat tersebut bunyi. Lah saya jadi binggung soalnya saya tidak lagi sakit kok, trs menurut teman saya muka saya saat itu merah (muka saya memang suka merah-merah sendiri dan gampang merah, kalau kecapekan, kalau gugup bisa merah-merah sendiri) Nah mungkin petugas ini mengira saya lagi mabok atau lagi sakit karena ditambah dengan detekor suhu badan yang bunyi (berarti saat itu suhu badan saya di atas normal). Dan saat diperiksa petugas yang membuat saya malu adalah orang-orang yang lewat jadi memperhatikan saya, dikiranya mungkin saya membawa virus.

Monitors show the body heat of incoming passengers
Ternyata memang bandara HongKong cukup ketat dalam memeriksa setiap penumpang pesawat saat akan memasuki imigrasi, hal ini untuk mengantisipasi agar virus-virus seperti  coronaviruses dan SARS seminimal mungkin tidak masuk ke HongKong. Jadi kalau ada orang yang lewat dan suhu badan nya di atas rata-rata maka di monitor akan muncul tanda sehingga petugas akan "mengamankan" dan memeriksa lebih lanjut.

Lalu alat apakah yang di masukan ke dalam lubang teliga saya?? Saya sendiri tidak tau, yang pasti rasanya geli-geli hahahaha.. mungkin itu alat pendeteksi suhu badan yang lebih akurat, sehingga saat di cek kembali saya diperbolehkan masuk ke HongKong YEY!Pengalaman saya ini cukup membuat saya ketakutan, ya saya sendiri tidak tahu kenapa karena saya suka takut-takut sendiri  kalau lagi didaerah imigrasi, saya sih takutnya kalau tiba-tiba tidak di ijinkan masuk ke suatu negara, padahal saya juga tidak berbuat kesalahan apa-apapun  hmm... mungkin seperti semacam phobia ya atau bisa kitakan lebay alias berlebihan  :P  Yang penting saya diijinkan masuk ke HongKong dan saya bisa melajutkan perjalanan wisata saya.