Sebelum memutuskan memilih hotel Bencoolen,
sebenarnya saya telah memilih Fragrance Bugis untuk menginap, tetapi karena
saat itu Frangrance Bugis sudah full booked, akhirnya pilihan pun jatuh ke
hotel Bencoolen. Soal harga hampir-hampir sama ya, dan saya rasa semua hotel di
Singapore harganya mahal-mahal, jadi keputusan jatuh di hotel Bencoolen yang
harganya masih masuk dibudget. Hotel ini serba mini, lobby nya mini, kamarnya
mini, kolam renangpun juga mini hahaha...
Hotel ini mengaku bahwa hotel bintang 3, tapi kalau
menurut saya lebih cocok bintang 2, tapi bintang 2 seharusnya tidak ada kolam
renangnya tapi karena hotel Bencoolen ini memiliki kolam renang meskipun mini
ukurannya, ya sudahlah anggap saja
memang bintang3 *** untuk kebersihan menurut saya bersih, ya karena memang
Singapore terkenal dengan kebersihannya bisa lihat sendiri kalau dijalan tidak
ada orang yang buang sampah sembarangan.
Baiklah review akan saya mulai mulai dari tampak
luar hotelnya.lokasi hotel ini adalah di 47 Bencoolen Street, Bugis, Singapura . Saat saya sampai di jalan Bencoolen saya cukup binggung
karena saat itu jalan bencoolen sedang perbaikan katanya, jadi mobil tidak bisa
masuk. Alhasil saya pun berjalan cukup jauh dengan bawa koper yang besar, saat
berjalan menuju hotel saya binggung, soalnya dari area pedestrian street ke
jalan bencoolen nya itu semua di tutup dengan tripleks dan kayu2, jd jalan tp
tdk bisa melihat jalan sama sekali. Sampai di hotelpun juga tdk bisa lihat
hotelnya dari depan, bisanya Cuma langsung masuk ke Lobby, ternayataaaa...
jalan Bencoolen sedang ada pembangunan MRT (saat itu bulan mei 2012) . Wow! Kayaknya
setelah MRT ini jadi pasti harga hotel Bencoolen langsung naik, secara dekat
sekali dengan MRT.
Sampai di lobby, saya lihat lobby nya kecilnya
dengan 2-3 orang receptionis, dari penglihatan saya, tampaknya hotel ini sudah
cukup tua, saya menilai dari karpetnya sih, setelah itu saya naik ke liftnya
yang juga mini, jadi saya dan teman2 yang berjumlah sekitar 20 org harus
gantian naik liftnya. Sampai dikamar saya semakin yakin bahwa ini hotel sudah
tua, karpet kamarnya bewarna merah dan terlihat beberepa noda di karpet,
warnanya pun sudah sedikit memudar. waktu saya membuka pintu kamar mandinya
saya lihat-lihat sebentar dan legaaaa rasanya, karena bersih dan cukup luas, ada bathtup nya juga, menurut saya
yang terpenting dari sebuah hotel adalah kamar mandi yang bersih.
Untuk kamarnya sendiri kecil dan ada sebuah LCD TV,
meja dan tempat duduk tampak sudah tua dan kuno. Dan jika ada orang berbicara
di koridor, maka suara akan terdegar hingga di kamar, setelah itu saya
melihat-lihat kolam renangnya, kolam nya kecil dan sepi, dan dari kolam renang
tdk ada pemandangan apa-apa, karena langsung berbatasan dengan gedung-gedung
tinggu disekitarnya, di samping kolam renang ada dispenser air, dan gelas
kertas yang bentuknya kerucut. Jadi kita bisa minum air mineral sepuas-puas nya
dan gratis!
Untuk breakfast saya tidak cocok, karena hanya ada
nasi, spagheti saus (tanpa daging dan sausnya pun tidak enak), telor ceplok
(yang jumlahnya terbatas), ham (yang rasanya aneh dan sangat asin), sup kacang
merah ( saya tidak suka kacang merah >.<) dan roti bakar. Ya namanya juga
hotel biasa mana ada makanan enak, ada harga ada kualitas
Kesimpulannya kalau saya tidak nyaman tinggal
disini, karena pertama jalan didepan hotel sedang dalam perbaikan, sehingga
sangat menggangu, sulit untuk akses ke hotel, dan breakfast pun di jalur
pedestrian street yang langsung berbatasan dengan tripleks-tripleks para pekerja.
Tetapi jika MRT sudah jadi, kayaknya bakal enak nih, secara akese kemana-mana
jadi lebih mudah. Kedua adalah karena hotelnya sudah cukup tua sehingga
perbotannya pun juga kelihatan tua, dan ketiga saya kurang cocok dengan
breakfastnya. Tapi semuanya kembali lagi sesuai dengan pribadi masing-masing
karena persepsi setiap orang tentunya berbeda :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar