Jumat, 19 Oktober 2012

Review Hotel Bencoolen-Singapore


Sebelum memutuskan memilih hotel Bencoolen, sebenarnya saya telah memilih Fragrance Bugis untuk menginap, tetapi karena saat itu Frangrance Bugis sudah full booked, akhirnya pilihan pun jatuh ke hotel Bencoolen. Soal harga hampir-hampir sama ya, dan saya rasa semua hotel di Singapore harganya mahal-mahal, jadi keputusan jatuh di hotel Bencoolen yang harganya masih masuk dibudget. Hotel ini serba mini, lobby nya mini, kamarnya mini, kolam renangpun juga mini hahaha...
Hotel ini mengaku bahwa hotel bintang 3, tapi kalau menurut saya lebih cocok bintang 2, tapi bintang 2 seharusnya tidak ada kolam renangnya tapi karena hotel Bencoolen ini memiliki kolam renang meskipun mini ukurannya,  ya sudahlah anggap saja memang bintang3 *** untuk kebersihan menurut saya bersih, ya karena memang Singapore terkenal dengan kebersihannya bisa lihat sendiri kalau dijalan tidak ada orang yang buang sampah sembarangan. 

Baiklah review akan saya mulai mulai dari tampak luar hotelnya.lokasi hotel ini adalah di 47 Bencoolen Street, Bugis, Singapura . Saat saya sampai di jalan Bencoolen saya cukup  binggung karena saat itu jalan bencoolen sedang perbaikan katanya, jadi mobil tidak bisa masuk. Alhasil saya pun berjalan cukup jauh dengan bawa koper yang besar, saat berjalan menuju hotel saya binggung, soalnya dari area pedestrian street ke jalan bencoolen nya itu semua di tutup dengan tripleks dan kayu2, jd jalan tp tdk bisa melihat jalan sama sekali. Sampai di hotelpun juga tdk bisa lihat hotelnya dari depan, bisanya Cuma langsung masuk ke Lobby, ternayataaaa... jalan Bencoolen sedang ada pembangunan MRT (saat itu bulan mei 2012) . Wow! Kayaknya setelah MRT ini jadi pasti harga hotel Bencoolen langsung naik, secara dekat sekali dengan MRT.

Sampai di lobby, saya lihat lobby nya kecilnya dengan 2-3 orang receptionis, dari penglihatan saya, tampaknya hotel ini sudah cukup tua, saya menilai dari karpetnya sih, setelah itu saya naik ke liftnya yang juga mini, jadi saya dan teman2 yang berjumlah sekitar 20 org harus gantian naik liftnya. Sampai dikamar saya semakin yakin bahwa ini hotel sudah tua, karpet kamarnya bewarna merah dan terlihat beberepa noda di karpet, warnanya pun sudah sedikit memudar. waktu saya membuka pintu kamar mandinya saya lihat-lihat sebentar dan legaaaa rasanya, karena bersih dan  cukup luas, ada bathtup nya juga, menurut saya yang terpenting dari sebuah hotel adalah kamar mandi yang bersih.




Untuk kamarnya sendiri kecil dan ada sebuah LCD TV, meja dan tempat duduk tampak sudah tua dan kuno. Dan jika ada orang berbicara di koridor, maka suara akan terdegar hingga di kamar, setelah itu saya melihat-lihat kolam renangnya, kolam nya kecil dan sepi, dan dari kolam renang tdk ada pemandangan apa-apa, karena langsung berbatasan dengan gedung-gedung tinggu disekitarnya, di samping kolam renang ada dispenser air, dan gelas kertas yang bentuknya kerucut. Jadi kita bisa minum air mineral sepuas-puas nya dan gratis! 

Untuk breakfast saya tidak cocok, karena hanya ada nasi, spagheti saus (tanpa daging dan sausnya pun tidak enak), telor ceplok (yang jumlahnya terbatas), ham (yang rasanya aneh dan sangat asin), sup kacang merah ( saya tidak suka kacang merah >.<) dan roti bakar. Ya namanya juga hotel biasa mana ada makanan enak, ada harga ada kualitas 

Kesimpulannya kalau saya tidak nyaman tinggal disini, karena pertama jalan didepan hotel sedang dalam perbaikan, sehingga sangat menggangu, sulit untuk akses ke hotel, dan breakfast pun di jalur pedestrian street yang langsung berbatasan dengan tripleks-tripleks para pekerja. Tetapi jika MRT sudah jadi, kayaknya bakal enak nih, secara akese kemana-mana jadi lebih mudah. Kedua adalah karena hotelnya sudah cukup tua sehingga perbotannya pun juga kelihatan tua, dan ketiga saya kurang cocok dengan breakfastnya. Tapi semuanya kembali lagi sesuai dengan pribadi masing-masing karena persepsi setiap orang tentunya berbeda  :-)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar